Archive for 2011


A.    Fungsi Zat Gizi Dan Sumbernya Dalam Bahan Makanan
Zat makanan merupakan bahan – bahan yang diperlukan oleh tubuh supaya dapat tetap hidup. Ada dua jenis zat makanan, yaitu zat makanan makro ( Karbohidrat, protein, lemak) dan zat makan mikro (Vitamin, dan mineral).
1.      Fungsi Makanan
Makanan mempunyai berbagai fungsi, antara lain :
a.       Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
b.      Pemeliharaan dan perbaikan sel – sel tubuh yang telah rusak atau tua.
c.       Pengaturan metabolisme tubuh.
d.      Penjaga keseimbangan cairan tubuh.
e.       Pertahanan tubuh terhadap penyakit.
f.       Penghasil energi.
Makanan yang baik memenuhi persyaratan sebagai berikut :
ü  Higienis, yaitu tidak mengandung kuman – kuman penyakit dan zat yang racun yang membahayakan tubuh.
ü  Bergizi, cukup mengandung kalori, karbohidrat, lemak, dan protein yang mengandung 10 asam amino esensial.
ü  Mudah dicerna.
ü  Bervitamin dan bermineral.
ü  Cukup mengandung air.
2.      Zat Makanan
a.    Karbohidrat
Karbohidrat atau hidrat arangt adalah senyawa yang mengandung C, H dan O dengan perbandinganH dan O= 2:1 dan dinyatakan dengan rumus umumCn(H2O)n. Secara kimiawi, karbohidrat dapat didefenisikan sebagai turunan aldehida (polihidroksi aldehid) atau turunan ,keton (polihidroksi keton) dari alkohol, atau juga karbohidrat berarti senyawa yang dapat dihidrolisis (bereaksi dengan air) menghasilkan aldehida atau keton.

Berdasarkan panjang rantai karbon, karbohidrat dibagi 3, yaitu :
1)   Monosakarida
Merupakan karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana dan dibagi menjadi triosa, pentosa, heksosa, heptosa. Heksosa dalam tubuh antara lain glukosa, galaktosa, fruktosa dan manosa.

2)    Oligosakarida
Menghasilkan 2 –6 monosakarida melalui hidrolisis. Oligosakarida yang penting dalam tubuh adalah disakarida yang menghasilkan 2 monosakarida jika di hidrolisis, contoh : sukrosa, (gula pasir), laktosa (gula susu), dan maltosa (gula gandum).
ü  Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa.
ü  Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa.
ü  Hidrolisis maltosa menghasilkan dua moelekul glukosa.
3)   Polisakarida
Menghasilkan lebih dari 6 monosakarida dan melalui hidrolisis.
Contoh pati, glikogen, insulin, selulosa, dekstrin.
Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat yaitu : padi – padian ( beras, gandum, jagung), umbi – umbian ( singkong, ubi, kentang), tepung, sagu.
Fungsi Karbohidrat :
                                                                          i.            Sebagai sumber energi utama
                                                                        ii.            Berperan penting dalam metabolisma
                                                                      iii.            Menjaga keseimbangan asam dan basa.
                                                                      iv.            Pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh.
                                                                        v.            Membantu proses pencrnaan makanan dalam salurn pencernaan misalnya selulosa.
                                                                      vi.            Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
b.   Lemak
Persenyawaan antara asam lemak dan gliserol disebut “lemak”, tersusun atas unsur C, H, dan O, serta terkadang P dan N.
Lemak tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik, seperti eter, kloroform, dan minyak tanah.
Lemak dibedakan menjadi 3, yaitu :
A.    Lemak Sederhana
Lemak sederhana terdpat pada lemak dan minyak tanah. Tersusun dari trigliserida ( satu gliserol dan tiga asam lemak).
B.     Lemak Campuran
Yang termasuk lemak campuran yaitu fosfolipid, fosfatid, dan lpoprotein.

C.     Lemak Asli
Yang termasuk lemak asli antara lain asam lemak, sterol, kolestrol, dan pelarut Vitamin D.
Sumber Lemak
Bahan makanan sumber lemak ada dua jenis, yaitu :
o    Lemak nabati ( asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh )
Lemak nabati umumnya mengandung asam lemak tidak jenuh, kecuali minyak Kelapa. Contoh :minyak kelapa, minyak zaitun, minyak jagung, minyak bunga matahari, margarin dan kacang – kacangan.
o    Lewak hewani ( asam lemak jenuh) Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh, kecuali ikan dan kerang. contoh : mentega, susu, keju, daging, ikan dan kuning telur.

Fungsi Lemak
ü Sumber energi.
ü Pelarut Vitamin A,D,E,K.
ü Sumber asam lemak esensial.
ü Pelindung organ tubuh.
ü Penyebab lamanya pengosongan lambung sehingga memberi rasa kenyang lebih lama.

c.    Protein
Protein didefenisikan sebagai snyawa majemuk yang terdiri atas unsur – unsur C, H, O, N, dan kadang – kadang mengandung unsur P dan S. Protein terdiri atas senyawa – senyawa sederhana yang disebut asam amino. Jenis asam amino sangat banyak tapi dapat dibedakan menjadi asam amino esensial, dan asam amino non esensial.
Sumber Protein
Protein dapat diperoleh dari:
1)   Protein hewani (dari hewa): daging, telur, susu, dan ikan.
2)   Protein nabati (dari tumbuhan): kacang – kacangan terutama kedelai.
Fungsi Protein
1)      Sinteza zat – zat penting tubuh, seperti hormon, enzim, dan antibodi.
2)      Pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh.
3)      Pelaksana metabolisme tubuh.
4)      Penyeimbangan asam dan basa cairan tubuh.
5)      Penyediaan sumber energi, dimana 1 gramnya terkandung 4,1 kalori.
6)      Pemelihraan tekanan cairan dalam sekat rongga tubuh.

d.   Air
Fungsi Air
ü Pelarut senyawa – senyawa lainnya.
ü Mengangkut zat lain dari sel ke sel atau dari jaringan kejaringan lainnya.
ü Menjaga stabilitas suhu tubuh.
e.    Mineral
Mineral – mineral yang dibutuhkan dalam tubuh dikelompokkan menjadi makroelemen dan mikroelemen.
Makroelemen adalah unsur – unsur yang diperlukan dalam tubuh dalam jumlah besar. Sedangkan Mikroelemen adalah unsur – unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit namun berperan vital bagi proses metabolisme.

f.    Vitamin
Senyawa organik yang terdapat dalam makanan dan dibutuhkan untuk pertumbuhan yang normal dinamakan vitamin. Menurut kelarutannya vitamin dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu:
ü Vitamin yang larut dalam air yaitu Vitamin B dan C.
ü Vitamin yang larut dalam lemak: Vitamin A,D, E,K.
B.     Organ-Organ Pencernaan
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan-bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperti berikut :
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut.
1. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
2. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
3. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
4. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.
5. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui anus.
7. Saat melakukan proses-proses pencernaan tersebut diperlukan serangkaian alat-alat pencernaan sebagai berikut.
1.      Mulut
Makanan pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Makanan ini mulai dicerna secara mekanis dan kimiawi. Di dalam mulut seperti Gambar 6.1, terdapat beberapa alat yang berperan dalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (glandula salivales).
a.       Gigi
Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Di sini, gigi membantu memecah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini akan membantu enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan
lebih efisien dan cepat. Selama pertumbuhan dan perkembangan, gigi manusia mengalami perubahan, mulai dari gigi susu dan gigi tetap (permanen). Gigi pertama pada bayi dimulai saat usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu
(dens lakteus). Pada anak berusia 6 tahun, gigi berjumlah 20, dengan susunan sebagai berikut.
ü Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi memotong makanan.
ü Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsimerobek makanan.
ü Gigi geraham kecil (dens premolare), berjumlah 8 buah, berfungsi mengunyah makanan.
Struktur luar gigi terdiriatas bagian-bagian berikut.
Ø  Mahkota gigi (corona) merupakan bagian yang tampak dari luar.
Ø  Akar gigi (radix) merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.
Ø  Leher gigi (colum) merupakan bagian yang terlindung oleh gusi.
Adapun penampang gigi dapat diperlihatkan bagian-bagiannya sebagai berikut.
·         Email (glazur atau enamel) merupakan bagian terluar gigi. Email merupakan struktur terkeras dari tubuh,
·         Mengandung 97% kalsium dan 3% bahan organik.
·         Tulang gigi (dentin), berada di sebelah dalam email, tersusun atas zat dentin.
·         Sumsum gigi (pulpa), merupakan bagian yang paling dalam. Di pulpa terdapat kapiler, arteri, vena, dan saraf.
·         Semen merupakan pelapis bagian dentin yang masuk ke rahang.

b.      Lidah
Lidah dalam sistem pencernaan berfungsi untuk membantu mencampur dan menelan makanan, mempertahankan makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah saat makanan dikunyah serta sebagai alat perasa makanan.
Lidah dapat berfungsi sebagai alat perasa makanan karena mengandung banyak reseptor pengecap atau perasa. Lidah tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir
(mukosa).

c.       Kelenjar ludah
Terdapat tiga pasang kelenjar ludah di dalam rongga mulut yaitu glandula parotis, glandula submaksilaris, dan glandula sublingualis atau glandula submandibularis.
Air ludah berperan penting dalam proses perubahan zat makanan secara kimiawi yang terjadi di dalam mulut. Setelah makanan dilumatkan secara mekanis oleh gigi, air ludah berperan secara kimiawi dalam proses membasahi dan membuat makanan menjadi lembek agar mudah ditelan. Ludah terdiri atas air (99%) dan enzim amilase.
Enzim ini menguraikan pati dalam makanan menjadi gula sederhana (glukosa dan maltosa). Makanan yang telah dilumatkan dengan dikunyah dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liur disebut bolus. Bolus ini diteruskan ke sistem pencernaan selanjutnya.

2.      Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan merupakan saluran panjang (± 25 cm) yang tipis sebagai jalan bolus dari mulut menuju ke lambung. Fungsi kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut menuju lambung.
Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin. Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut ke lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak peristaltik pada otot dinding kerongkongan. Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan melingkar. Proses gerak bolus di dalam kerongkongan menuju lambung
Sebelum seseorang mulai makan, bagian belakang mulut (atas) terbuka sebagai jalannya udara dari hidung. Di kerongkongan, epiglotis yang seperti gelambir mengendur sehingga udara masuk ke paru-paru. Ketika makan, makanan dikunyah dan ditelan masuk ke dalam kerongkongan. Sewaktu makanan bergerak menuju kerongkongan, langit-langit lunak beserta jaringan mirip gelambir di bagian belakang mulut (uvula) terangkat ke atas dan menutup
saluran hidung. Sementara itu, sewaktu makanan bergerak ke arah
tutup trakea, epiglotis akan menutup sehingga makanan tidak masuk
trakea dan paru-paru tetapi makanan tetap masuk ke kerongkongan.
3.      Lambung
Lambung merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti kantung, terletak di bawah sekat rongga badan.
Lambung terdiri atas tiga bagian sebagai berikut.
                                                 i.            Bagian atas disebut kardiak, merupakan bagian yang berbatasan dengan esofagus.
                                               ii.            Bagian tengah disebut fundus, merupakan bagian badan atau tengah lambung.
                                             iii.            Bagian bawah disebut pilorus, yang berbatasan dengan usus halus.
Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan terdapat otot sfinkter kardiak yang secara refleks akan terbuka bila ada bolus masuk. Sementara itu, di bagian pilorus terdapat otot yang disebut sfinkter pilorus. Otot-otot lambung ini dapat berkontraksi seperti halnya otot-otot kerongkongan. Apabila otot-otot ini berkontraksi, otot-otot tersebut menekan, meremas, dan mencampur bolus-bolus tersebut menjadi kimus (chyme).
Sementara itu, pencernaan secara kimiawi dibantu oleh getah lambung. Getah ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletak pada dinding lambung di bawah fundus, sedangkan bagian dalam dinding lambung menghasilkan lendir yang berfungsi melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung, dan dapat beregenerasi
bila cidera. Getah lambung ini dapat dihasilkan akibat rangsangan bolus saat masuk ke lambung. Getah lambung mengandung bermacam-macam zat kimia, yang sebagian besar terdiri atas air. Getah lambung juga mengandung HCl/asam lambung dan enzim-enzim pencernaan seperti renin, pepsinogen, dan lipase.
Asam lambung memiliki beberapa fungsi berikut.
a)    Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah lambung, misalnya pepsinogen diubah menjadi pepsin. Enzim ini aktif memecah protein dalam bolus menjadi proteosa dan pepton yang mempunyai ukuran molekul lebih kecil.
b)   Menetralkan sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.
c)    Mengubah kelarutan garam mineral.
d)   Mengasamkan lambung (pH turun 1–3), sehingga dapat membunuh kuman yang ikut masuk ke lambung bersama bolus.
e)    Mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambung dan usus dua belas jari.
f)    Merangsang sekresi getah usus.
Enzim renin dalam getah lambung berfungsi mengendapkan kasein atau protein susu dari air susu. Lambung dalam suasana asam dapat merangsang pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin ini berfungsi memecah molekul-molekul protein menjadi molekul-
molekul peptida. Sementara itu, lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.Selanjutnya, kimus akan masuk ke usus halus melalui suatu
sfinkter pilorus yang berukuran kecil. Apabila otot-otot ini berkontraksi, maka kimus didorong masuk ke usus halus sedikit demi sedikit.

4.      Usus halus
Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm dengan banyak lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap proses penyerapan makanan. Lakukan eksperimen berikut untuk
mengetahui pengaruh lipatan terhadap proses penyerapan.
Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut:
ü  duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm,
ü  jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m,
ü  ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m.
Kimus yang berasal dari lambung mengandung molekul-
molekul pati yang telah dicernakan di mulut dan lambung, molekul-molekul protein yang telah dicernakan di lambung, molekul-molekul lemak yang belum dicernakan serta zat-zat lain. Selama di usus halus, semua molekul pati dicernakan lebih sempurna menjadi molekul-molekul glukosa. Sementara itu molekul-molekul protein dicerna menjadi molekul-molekul asam amino, dan semua molekul lemak dicerna menjadi molekul gliserol dan asam lemak.
Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim diperlukan untuk membantu proses pencernaan kimiawi ini. Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan. Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getah pencernaan yang berperan di usus halus ini berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.
a.       Cairan Empedu
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air, dan tidak mengandung enzim. Akan tetapi, mengandung mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan makanan. Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan
berikut.
ü  Air, berguna sebagai pelarut utama.
ü  Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak terjadi iritasi pada dinding usus.
ü  Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang mengakibatkan empedu bersifat alkali. Garam empedu juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak dan air (mengemulsikan lemak).
Cairan ini dihasilkan oleh hati. Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar dalam tubuh yang beratnya ± 2 kg. Dalam sistem pencernaan, hati berfungsi sebagai pembentuk empedu, tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah dan penyerapan unsur besi dari darah yang telah rusak. Selain itu, hati juga berfungsi membentuk darah pada janin atau pada keadaan darurat, pembentukan fibrinogen dan heparin untuk disalurkan ke peredaran darah serta pengaturan suhu tubuh.
Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan masuk ke usus halus. Dalam proses pencernaan ini, empedu berperan dalam proses pencernaan lemak, yaitu sebelum lemak dicernakan, lemak harus bereaksi dengan empedu
terlebih dahulu. Selain itu, cairan empedu berfungsi menetralkan asam klorida dalam kimus, menghentikan aktivitas pepsin pada protein, dan merangsang gerak peristaltik usus.
b.      Getah Pankreas
Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas. Pankreas ini berperan sebagai kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan dan sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk pulau-pulau yang disebut pulau-pulau langerhans. Insulin ini berfungsi menjaga gula darah agar tetap normal dan
mencegah diabetes melitus.
Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran pankreas masuk ke usus halus. Dalam pankreas terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang membantu dalam pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan pro-
tein, dan amilase membantu dalam pemecahan pati.
c.       Getah Usus
Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu menghasilkan getah usus. Getah usus mengandung enzim-enzim seperti berikut.
ü Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
ü Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan maltosa menjadi dua molekul glukosa.
ü Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
ü Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan peptida menjadi asam amino.
Monosakarida, asam amino, asam lemak, dan gliserol hasil pencernaan terakhir di usus halus mulai diabsorpsi atau diserap melalui dinding usus halus terutama di bagian jejunum dan ileum. Selain itu vitamin dan mineral juga
diserap. Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, penyerapannya bersama dengan pelarutnya, sedangkan vitamin yang larut dalam air penyerapannya dilakukan oleh jonjot usus.
Penyerapan mineral sangat beragam berkaitan dengan sifat kimia tiap-tiap mineral dan perbedaan struktur bagian-bagian usus. Sepanjang usus halus sangat efisien dalam penyerapan Na+, tetapi tidak untuk Cl–, HCO3–, dan ion-ion
bivalen. Ion K+ penyerapannya terbatas di jejunum. Penyerapan Fe++ terjadi di duodenum dan jejunum. Proses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh villi (jonjot-jonjot usus). Di dalam villi ini terdapat pembuluh darah, pembuluh kil (limfa), dan sel goblet. Di sini asam amino dan glukosa diserap dan diangkut oleh darah menuju hati melalui sistem vena porta hepatikus, sedangkan asam lemak bereaksi terlebih dahulu dengan garam empedu membentuk emulsi lemak.
Emulsi lemak bersama gliserol diserap kedalam villi. Selanjutnya di dalam villi, asam lemak dilepaskan, kemudian asam lemak mengikat gliserin dan membentuk lemak kembali. Lemak yang terbentuk masuk ke tengah villi,
yaitu ke dalam pembuluh kil (limfa).
Melalui pembuluh kil, emulsi lemak menuju vena sedangkan garam empedu masuk ke dalam darah menuju hati dan dibentuk lagi menjadi empedu. Bahan-bahan yang tidak dapat diserap di usus halus akan didorong menuju usus besar
(kolon).

5.      Usus Besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens.
Di antara intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu). Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas.
Zat-zat sisa di dalam usus besar ini didorong ke bagian belakang dengan gerakan peristaltik. Zat-zat sisa ini masih mengandung banyak air dan garam mineral yang diperlukan oleh tubuh. Air dan garam mineral kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu kolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar selama 1 sampai 4 hari. Pada saat itu terjadi proses pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu bakteri Escherichia coli, yang mampu membentuk vitamin K dan B12. Selanjutnya dengan gerakan peristaltik, zat-zat sisa ini terdorong sedikit demi sedikit ke saluran akhir dari pencernaan yaitu rektum dan akhirnya keluar dengan proses defekasi melewati anus.
Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian rektum akibat suatu rangsang yang disebut refleks gastrokolik. Kemudian akibat adanya aktivitas kontraksi rektum dan otot sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi. Di dalam usus besar ini semua proses pencernaan telah selesai dengan sempurna.
C.     Gangguan dan Kelainan Sistem Pencernaan
• Apendikitis
Þ
Radang usus buntu.
• Diare
Þ
Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat.
• Kontipasi (Sembelit)
Þ
Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar)
• Maldigesti
Þ
Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung.
• Parotitis
Þ
Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong
• Tukak Lambung/Maag
Þ
"Radang" pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
• Xerostomia
Þ
Produksi air liur yang sangat sedikit




Gangguan Sistem Pencernaan
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis).

ü Diare
Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi.

ü     Konstipasi (Sembelit)

Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.

ü     Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.

Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut: Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium). Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung. Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung. Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Posted by : (Sadam Dwi Prasetyo) 0 Comments
Semakin berkembang nya Japan entertainment berupa Anime, Tokusatsu, Jdorama, Jpop Dll semakin bertambah juga fans dari Produk Entertainment Negeri Sakura ini. Dengan demikian semakin bermunculan fansub untuk para fans, fansub itu sendiri di buat oleh fans. Berikut pengertian dari fansub:
Fansub (Kependekan dari fan-subtitled) adalah versi dari acara televisi yang telah dialihbahasakan oleh para penggemar dan telah diberi teks terjemahan dalam bahasa selain bahasa aslinya. Materi yang paling umum dalam fansub berbahasa Inggris adalah  Anime Jepang. Fenomena yang serupa berlaku juga dalam bahasa secara umum selain bahasa Inggris.


Karena tindakan pendistribusian “materi yang disubtitle oleh fan” merupakan pelanggaran hak cipta di beberapa negara, implikasi dari kegiatan produksi, distribusi, dan menonton fansub adalah topik yang penuh kontroversi sepanjang masa, meskipun faktanya kelompok fansub tidak mengambil keuntungan finansial dari kegiatan mereka, dan dalam banyak kasus menghentikan distribusi apabila pekerjaan mereka menjadi materi terlisensi dalam region bersangkutan.
Tidak hanya di luar negeri saja, fansub juga sudah berkembang di indonesia. Banyak sekali fansub yang bersubtitle kan indonesia di dunia maya di antara yaitu Anime sub indonesia, moesub, kaze sub, souki-hasshou, dll. Walaupun fansub tidak mengambil keuntungan apapun dari para penggemar, tetap saja mereka dengan antusias mengisi halaman fansub nya dengan produk hiburan berupa film ini yang sudah di translate kan ke bahasa indonesia. Ini adalah bentuk rasa berbagi dari fans ke fans yang lain. (Materi ini di Copas dari : http://berboldista.wordpress.com/2011/10/17/pengertian-fansub/)


Inilah salah satu daftar fansub yang ada di indonesia beserta link alamatnya :

ANIME & TOKUSATSU FANSUB :
JDORAMA & JPOP FANSUB :
Korean DRAMA FANSUB :
  • Belum Ada
MANGA FANSUB :

Daftar Fansub Anime, Tokusatsu, J-Dorama DLL di indonesia

Posted by : (Sadam Dwi Prasetyo) 0 Comments
Numpang Sharing ya! Bagi yang lagi mencari Film Tokusatsu Super Sentai "Kaizoku Sentai Gokager"
Nih Ane Saranin Untuk Menuju Ke Fansub Situs Berikut Ini: Madesu Zone

Nah Ini Dia dah keluar Episode Ke 22 Kaizoku Sentai Gokaiger. Di Upload Dari Tanggal 28 Juli 2011. So Langsung aja Ke TKP!


Sekelompok bajak laut muda yang datang dari luar angkasa ke bumi untuk mendapatkan "Harta Terbesar di Alam semesta" (宇宙最大の宝 Uchū Saidai no Takara). Namun, mereka akhirnya menghadapi Kekaisaran Angkasa Zangyack (宇宙帝国ザンギャック Uchū Teikoku Zangyakku?), kekuatan invasi sebelumnya telah dihapuskan oleh 34 tim Super Sentai sebelumnya sebelum kekuatan invasi baru didirikan di bawah Komandan Oiles Gil, putra kaisar. Akibatnya, karena sejarah mereka dengan kekaisaran, bajak laut angkasa menggunakan kekuatan tim yang lebih tua untuk melawan kekuatan Zangyack sebagai Gokaiger.

Silahkan Mengunjungi Situs Ini Bila Ingin Mendowload Filmnya Madesu Zone (Kaizoku Sentai Go-Kaiger)

 Pose Berubah (Si Joe Malah Berubah Abaranger)

Keterangan :

Release name: Kaizoku Sentai Gokaiger
Genre: Tokusatsu
Created by: Toei, Shotaro Ishinomori
Written by: Naruhisa Arakawa
Directed by: Shojiro Nakazawa, Katsuya Watanabe, Koichi Sakamoto
Starring: Ryota Ozawa, Yuki Yamada, Mao Ichimichi, Kazumi Shimizu, Yui Koike
Narrated by: Tomokazu Seki
Opening theme: "Kaizoku Sentai Gokaiger" by Tsuyoshi Matsubara (Project.R) with Young Fresh (Project.R)
Country of origin: Japan
Language(s): Japanese
Running time: 24-25 min. (per episode)
Production company(s): Toei Company
Original run: TV Asahi | February 13, 2011
Subtitle: Indonesia Hardsub project Madesu

Kaizoku Sentai Go-Kaiger – 22 (Madesu.org)

Posted by : (Sadam Dwi Prasetyo) 0 Comments
Tag : ,

- Copyright © Warpiss Indonesia - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -